Rabu, 11 Juni 2014

Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam




1.      Masjid.
Gaya arsitektur bangunan yang mendapat pengaruh Islam ialah bentuk masjid, hiasan kaligrafi, dan kubah.

2.      Seni Rupa dan Aksara.
Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur'an dan Hadit.

3.      Seni Musik dan Tari.
Akulturasi pada seni musik terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg Maulud.

Sejarah Penetapan Kalendar Islam

 

Masyarakat Arab menetapkan nama bulan sebagaimana yang kita kenal, mengenal bulan Dzulhijah sebagai bulan haji, kenal bulan Rajab, Ramadhan, Syawal, Safar, dan bulan-bulan lainnya. Biasanya, acuan tahun yang mereka gunakan adalah peristiwa terbesar yang terjadi ketika itu. Terkadang mereka juga menggunakan tahun kematian tokohnya sebagai acuan, semisal; 10 tahun setelah meninggalnya Ka’ab bin Luai.

Ketika zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khalifah Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu, para sahabat belum memiliki acuan tahun. Berikut beberapa nama tahun di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
1.      Tahun izin, karena ketika itu kaum muslimin diizinkan Allah untuk berhijrah ke Madinah.
2.      Tahun tamhish, artinya ampunan dosa.

Di tahun ketiga Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menjabat sebagai khalifah, beliau mendapat sepucuk surat dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, yang saat itu menjabat sebagai gubernur untuk daerah Bashrah. Dalam surat itu, Abu Musa mengatakan:

 إنه يأتينا من أمير المؤمنين كتب، فلا ندري على أيٍّ نعمل، وقد قرأنا كتابًا محله شعبان، فلا ندري أهو الذي نحن فيه أم الماضي

“Telah datang kepada kami beberapa surat dari amirul mukminin, sementara kami tidak tahu kapan kami harus menindaklanjutinya. Kami telah mempelajari satu surat yang ditulis pada bulan Sya’ban. Kami tidak tahu, surat itu Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.”

Kemudian Umar mengumpulkan para sahabat dan menetapkan tahun peristiwa terjadinya Hijrah sebagai tahun pertama. Mengapa bukan tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi acuan? Pada tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tahun ketika beliau diutus, tidak lepas dari perdebatan dalam penentuan tahun peristiwa itu.

Karena hitungan tahun dalam kalender Islam mengacu kepada hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya kalender ini dinamakan kalender hijriah. Setelah mereka sepakat, perhitungan tahun mengacu pada tahun hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya mereka bermusyawarah, bulan apakah yang dijadikan sebagai bulan pertama. Pada musyawarah tersebut, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu mengusulkan agar bulan pertama dalam kalender Hijriah adalah Muharam karena merupakan bulan pertama dalam kalender masyarakat Arab di masa-masa silam. Sejak saat itu, kaum muslimin memiliki kalender resmi, yaitu kalender hijriyah, dan bulan Muharam sebagai bulan pertama dalam kalender tersebut.

Tidak ada komentar: